Sabak & Grip Museum Pendidikan Indonesia UNY dalam Pameran Bersama Merawat Titipan Nusantara

Sabak dan Grib

Museum merupakan pintu gerbang pendidikan karakter yang ada saat ini, klasifikasi berbagai museum dapat dijelaskan melalui beberapa kategori; Museum Pendidikan, Museum Perjuangan, Museum Seni & Budaya, dan Museum Ilmu Alam. Sebagai salah satu wujud pengabdian suatu museum untuk melestarikan dan mengenalkan berbagai koleksi dan ceritanya, seluruh museum yang ada di wilayah Kabupaten Sleman disupport oleh Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Sleman selalu aktif dalam berbagai kegiatan, khusunya dalam kegiatan Pameran Bersama di Museum Ranggawarsita, 9 - 13 Juni 2023, dengan tema “Merawat Titipan Nusantara”.

Berbagai museum dan koleksi dari seluruh wilayah Indonesia hadir berpartisipasi dalam pameran bersama ini. Museum Pendidikan Indonesia Universitas Negeri Yogyakarta (MPI UNY) bersama 14 museum lainnya yang ada di wilayah Kabupaten Sleman aktif berpartisipasi dalam ajang pameran bersama tersebut. Berbagai koleksi kita tampilkan sesuai dengan tema pameran “Merawat Titipan Nusantara”, dalam pameran ini MPI UNY menampilkan koleksi Sabak, Grip beserta Dusgripnya. Kegiatan pameran bersama Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Sleman dengan Forum Komunikasi Museum Sleman (FKMS) ini dibiayai penuh oleh Dana Keistimewaan Yogyakarta pada anggaran Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Sleman.

Sabak adalah lempengan batu karbon yang berfungsi seperti buku tulis, sedangkan Grip adalah semacam pena untuk menulis pada Sabak. Alat tulis ini digunakan dalam pembelajaran sejak masa penjajahan Belanda sampai tahun 1970-an. Informasi tentang Sabak juga dapat diakses melalui link https://www.youtube.com/watch?v=W36LaBJxwM8 .

Suatu museum dalam Dunia Pendidikan berperan besar dalam memajukan kehidupan intelektual di Indonesia. Beberapa Universitas Negeri dan swasta telah banyak berkontribusi untuk negara. Sejarah pendidikan di Indonesia dapat dinikmati di Museum Pendidikan Indonesia Universitas Negeri Yogyakarta. Harapannya, berbagai titipan Nusantara ini dapat menjangkau masyarakat dunia dalam mengenalkan potensi museum-museum yang ada di Yogyakarta, khususnya di wilayah Kabupaten Sleman.

Penulis : Hanafi Husni Mubaroq