FESTIVAL DOLANAN TRADISIONAL II MPI UNY
Tepuk tangan penonton yang memadati area Foodcourt Pendukung Budaya MPI UNY pecah manakala Ketua Dewan Juri mengumumkan bahwa Paijo memenangankan Festival Dolanan Tradisional. Paijo adalah peran yang dimainkan oleH Vicky Wahyu Hermawan Ramadhan siswa kelas III SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta. Anak bertubuh kecil itu mahir memainkan peran dan menari bersama teman-temannya dengan diiringi musik gamelan.
Memang hari itu, Minggu 25 November 2012, Museum Pendidikan Indonesia menggelar Festival Dolanan Tradisional untuk yang kedua kalinya. Sejak pagi, area foodcourt sudah dipenuhi anak-anak dari berbagai sekolah dari DIY dan Surakarta yang ingin mengikuti festival tersebut. Acara yang dibuka oleh Rektor UNY; Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd, MA tersebut mengangkat tema Menuai Karakter Baik dari Dolanan Tradisional. Dalam sambutannya, Rektor UNY menyampaikan pentingnya kebanggaan terhadap kebudayaan daerah yang diwujudkan dengan karya-karya nyata.
Sembilan grup peserta menampilakan berbagai dolanan tradisional yang dikemas menjadi pertunjukan yang menarik. Dewan juri yang terdiri atas Dr. Suwardi Endraswara dari UNY; M.Hum, W. Lies Apriani, M.Hum dari ISI Yogyakarta dan Suwandi, SS dari Rumah Budaya Tembu mengaku berat untuk menentukan juara dari festival tersebut karena setiap grup mampu menampilkan dolanan yang khas dan sarat dengan pesan moral. Namun demikian, panitia telah menentukan kriteria penilaian sehingga keputusan akhir dewan juri berhasil ditetapkan.
Keluar sebagai juara pertama adalah grup dari SD Muhammadiyah 1 Ketelah Surakarta, disusul grup dari siswa SD Muhammadiyah Suronatan Yogyakarta dan juara ketiga diraih oleh anak-anak dari Sanggar Pradnya Widya Yogyakarta.
Diakhir acara, para peserta mengaku senang dapat mengikuti festival ini dan ingin terus mencoba dolanan-dolanan tersebut di lingkungannya. Demikian juga para orang tua yang ikut menyaksikan acara tersebut mengaku bangga setelah anaknya ikut dalam festival karena selain mengajarkan sportivitas, kejujuran dan kebersamaan, mereka juga dapat mengunjungi museum pendidikan nasional pertama di Indonesia. Apalagi festival dolanan semacam ini akan kembali digelar di tahun depan, demikian menurut Asnan selaku manajemen MPI UNY.