Museum Pendidikan Indonesia UNY sebagai wahana Pelestarian Kebudayaan dan Pendidikan memiliki beberapa koleksi. Salah satunya koleksi sebuah patung dari batu zaman Hindu Budha, atau lebih dikenal dengan nama Arca. Arca ini bernama arca Agastya, koleksi ini merupakan koleksi Museum Pendidikan Indonesia yang didapat sebagai benda koleksi pinjaman dari BPCB Yogyakarta atau yang sekarang bernama Badan Pelestarian Kebudayaan.
Koleksi arca Agastya ini diperkirakan pada masa Hindu Budha khususnya era Mataram Kuno. arca ini ditemukan didesa Potorono Banguntapan Bantul, Yogyakarta. Arca Agastya ini merupakan arca yang berbahan batu andesit. Adapun arca Agastya yang menjadi koleksi Musuem Pendidikan Indonesia UNY memiliki gambaran sebagai berikut.
Arca Agastya ini digambarkan berdiri dalam sikap samabailga (berdiri tegak), alas arca patah/hilang. Rambut arca terurai di atas bahu dengan mahkota berbentuk jatmakuta. Arca memiliki kumis, jenggot, dan siracakra (hiasan berbentuk lingkaran di belakang kepala arca). Tangan kiri arca memegang kamandalu (kendi), sedangkan tangan kanan memegang aksam (tasbih). Di sebelah kanan badan arca terdapat trisula. Arca Agastya ini memakai atribut upavita yang diletakkan di bahu kiri menyilang badan arca ke pinggang kanan, keyura (kelat bahu), kailkana (gelang tangan dan gelang kaki), udarabandha (ikat pinggang arca laki-laki), dan karicidma (hiasan pinggang) berbentuk genta kecil. Selain itu di bahu kiri arca terdapat camara (kebut lalat)
Dalam pantheon Agama Hindu, Agastya merupakan penggambaran Siwa yang mengajarkan dharma di dunia. Agastya juga dikenal sebagai maharesi dan mahaguru. Agastya ialah salah satu dari tujuh resi (saptaresi) yang banyak disebutkan dalam Kitab Veda. Arca ini menjadi koleksi Museum Pendidikan Indonesia karena berhubungan dengan pendidikan, yakni Agastya sebagai mahaguru lekat dengan dunia pendidikan. Dimana sebagai mahaguru, Agastya memberikan pendidikan tentang nilai-nilai kebajikan dalam hidup dan juga sastra.